EARTH HOUR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DUNIA

Gerakan Earth Hour akan kembali dilakukan serentak besok, Sabtu (28/3/2020) pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Tahun ini, kampanye global yang disimbolkan dengan pemadaman lampu itu mengajak masyarakat peduli pada penyelamatan bumi di tengah pandemi virus corona(Covid-19). Tahun 2020 ini, di tengah perjuangan melawan krisis kesehatan akibat wabah virus Covid-19, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lainnya tetap melaksanakan peringatan Earth Hour dengan mengadakan ragam kegiatan virtual dalam jaringan atau daring bertajuk “Earth Hour di Rumah”,untuk memastikan keselamatan publik dan menjaga semangat solidaritas saat krisis kesehatan Covid-19, dengan memperingati Earth Hour 2020 secara virtual dalam jaringan.

___.___

___.___

Tiap tahun, dalam rangka menyambut Hari Bumi yang jatuh setiap bulan April, Earth Hour digaungkan untuk mengangkat suara dan komitmen individu, pemerintah, pebisnis, dan organisasi mengenai isu-isu lingkungan.

Acting CEO WWF Indonesia, Lukas Adhyakso mengatakan, tahun ini di tengah perjuangan melawan krisis kesehatan akibat wabah corona, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lainnya tetap melaksanakan peringatan Earth Hour dengan mengadakan ragam kegiatan virtual daring bertajuk Earth Hour di rumah.

Peringatan Earth Hour 2020 yang dilaksanakan serentak di dunia, termasuk di Indonesia akan dilakukan melalui aplikasi Instagram (Instagram Live) di akun @ehindonesia.

“Kondisi alam yang terus terdegradasi saat ini menuju pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini mendorong kampanye Earth Hour 2020 berfokus pada pentingnya menekan laju penurunan keanekaragaman hayati demi kesehatan bumi dan kesejahteraan mahluk hidup di dalamnya,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).

Apalagi tambahnya, tahun ini akan ada setidaknya tiga pertemuan tingkat global membahas alam dan lingkungan yang akan mempengaruhi para pemimpin dunia dalam mengambil keputusan dan langkah penting untuk keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

Selaras dengan hal tersebut, tidak hanya melakukan kegiatan switch-off, Earth Hour tahun ini memfasilitasi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan komitmennya melalui pengumpulan suara daring di https://www.wwf.id/voice-planet berjudul “Voice for the Planet”.

Tiap individu dapat memilih satu atau lebih isu-isu lingkungan yang menurutnya sangat mendesak yaitu sampah plastik, transportasi dan energi, satwa liar dan hutan, serta air dan pangan. Suara masyarakat yang terhimpun diharapkan dapat menjadi basis dan fokus kerja bagi pemimpin negara dan pembuat keputusan, pemimpin perusahaan, lembaga, serta organisasi dalam merespons berbagai isu lingkungan.

“Kami sangat prihatin dan berduka dengan adanya wabah virus corona di dunia dan di Indonesia. Selain terus berjuang bersama tenaga kesehatan untuk melawan corona ini, kita juga wajib memaknai musibah ini sebagai pengingat bahwa ketidakseimbangan dan kesehatan bumi kita sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan,” paparnya.

___.___

___.___

Yayasan WWF Indonesia pertama kali menggelar Earth Hour pada 2009. Kegiatan ini mengajak peran serta masyarakat untuk mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama satu jam di rumah hingga ikon-ikon kota.

@dmin web DLH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *